Jumat, 13 Agustus 2010

TIPS HINDARI KEGAGALAN BUDIDAYA JAMUR

Bagi pemula yang akan mulai mendirikan USAHA BUDIDAYA JAMUR perhatikan TIPS untuk menghindari atau memperkecil kesalahan atau kegagalan di dalam mengerjakan pekerjaan budidaya jamur.

Pada waktu proses membuat media tanam atau baglog (bibit semai) perhatian hal-hal berikut ini : 
  • Bekerja samalah dengan pengusaha penggergajian kayu, pilihlah serbuk kayu bekas gergajian dari jenis kayu yang sama, usahakan jenis kayu lunak. Hindari serbuk gergajian kayu yang tercampur dengan oli atau terkandungan zat kimia berbahaya. Bila serbuk kayu dalam keadaan basah, keringkan terlebih dahulu sebelum dipakai dengan cara dijemur. Catatan : jangan penggunakan serbuk kayu dari jenis kayu yang mengadung zat kimia (misalkan : pohon kayu putih dan pinus ).
  • Penggunaan bahan CaCO3, carilah tepung kapur yang proses pembuatannya adalah batu gamping yang dimasak dengan cara dibakar dan kemudian digiling menjadi tepung, belilah CaCO3 di toko kimia termasuk CaSO4. Tepung kapur yang baik akan terasa hangat pada waktu mengaduk-aduk (mencapur) bahan-bahan lainnya dan pada waktu sesudah pekerjaan pengkomposan akan menimbulkan suhu hangat sekitar 50 C.  
  • Perhatikan pada waktu proses mencampur bahan-bahan dan mengaduk harus  dilakukan berulang-ulang (dibolak balik) agar menyatu menjadi satuan yang benar-benar rata (homogen).
  • Lakukkan pengetesan kadar air dan nilai pH (sekitar 6 - 7) menggunakan pH meter. Oleh karena itu alat pH meter wajib dimiliki. Jamur akan tumbuh dengan baik bila nilai asam / basa sekitar atau diantara 6 - 7.Cara pengetesan lakukkan berulang-ulang (setiap saat) agar mendapatkan nilai yang akurat.
  • Pada waktu pewadahan tumbuklah adukan / adonan tersebut setelah dimasukkan ke dalam kantong plastik. Cara menumbuknya sedang-sedang saja (jangan terlalu padat dan jangan terlalu lembek).
  • Perhatikan pada waktu melakukkan pekerjaan sterilisasi. Tumpuklah baglog / media tanam sedemikian rupa agar tekanan uap air panas merata. Kapasitas tumpuk sesuaikan dengan alat sterilisasi yang dipakai. Bila menggunakan alat yang sederhana (drum 2 bh dibuat menjadi satu dan kantong plastik yang dipakai ukuran 22/35) kapasitas maksimum 420 baglog / media tanam. Jangan lebih dari 450 bh, kegagalan akan terjadi khususnya baglog tumpukan paling atas karena tdk mendapat tekanan uap air panas yang maksimum. Untuk mendapatkan tekanan uap air panas maksimum, perhatikan nyala api, semakin besarnya nyala api semakian mendidih air di dalam drum dan semakin kuat tekanan uap air panasnya. Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan sterilisasi dengan alat sederhana sekitar (minimum) 14 jam - 16 jam.
  • Pada waktu mengerjakan inokulasi (memasukan bibit kedalam baglog / media tanam). Lakukkan setelah baglog / media tanam dalam keadaan dingin. Pekerjaan inokulasi dilakukkan di ruangan tertutup dan harus steril, sebelum bekerja tenaga kerja harus dalam keadaan bersih dan jangan terlalu sering keluar masuk ruangan.
  • Pemakain bibit jamur pergunakan bibit yang benar-benar berkwalitas / teruji mutunya (misalkan proses pembuatan dan turunan bibit benar-benar terukur).
  • Pemindahan bibit dari wadah bibit (botol bibit) kedalam baglog / media tanam harus menggunakan alat yang sdh disteril, jangan menggunakan tangan atau bibit  yang sdh jatuh kelantai jangan dipungut dan dimasukkan kedalam baglog / media tanam.
  • Untuk proses inkubasi (pertumbuhan miselium di dalam baglog / media tanam), tata baglog / media tanam di rak-rak yang sdh disediakan, suhu ruangan kondisinya harus hangat. Periksa baglog / media tanam secara berkala. 
  • Bila kedapatan baglog / media tanam yang digigit tikus, segera tutup bagian yang robek / rusak menggunakan lakban, bila kondisi baglog / media tanam rusak berat akibat digigit tikus, keluarkan dari ruangan inkubasi. Bahan yang ada di dalam kantong plastik dikeluarkan dan dicampur ke adonan / adukan yang baru. 
  • Usahakan untuk proses pertumbuhan miselium di ruangan khusus untuk inkubasi - jangan dicampur di ruangan pertumbuhan jamur. Bila pada proses inkubasi dan mendapatkan baglog ada yang terkontaminasi (warna hijau atau hitam), segera dikeluarkan dari ruangan dan baglog / media tanam dilakukan proses ulang sterilisasi dengan cara disimpan ditumpukan bagian bawah, setelah itu lakukkan sterilisasi, lakukan pendinginan dan lakukan inokulasi (pemberian bibit), bila sdh selesai masukkan kembali keruangan inkubasi.
  • Bila baglog / media tanam yang sdh terselimuti (100 %) miselium, segera pindahkan ke ruangan pertumbuhan jamur (kumbung).

Kamis, 12 Agustus 2010

INFORMASI TENTANG JAMUR


Mengapa budidaya jamur ?
Jamur sebagai makanan yang memiliki nilai nutrisi dan gizi yang tinggi. Memiliki citra rasa yang eksotik dan mewah.
Dapat tumbuh dimana saja asal kondisi sesuai dengan persyaratan. Teknologi budidaya terentang dari yang kompleks dan canggih disertai peralatan jutaan dollar sampai dengan yang sederhana yang dapat dilakukkan oleh tangan ibu-ibu dan anak-anak. Memiliki nilai ekonomi yang masih lumayan dibandingkan dengan usaha agro lainnya.


Persiapan apa yang harus dimiliki ?
Hal-hal yang harus diketahui sebelum terlibat pada usaha budidaya jamur :
Bagaimana jamur itu tumbuh ?
Mengapa dan bagaimana usaha budidaya jamur ?
Berapa besaran rupiah yang diperlukan untuk modal ?
Pengetahuan dan ketrampilan apa yang harus diketahui ?
Dimana atau kemana untuk dapat memperoleh keterangan-keterangan lebih jauh tentang jamur dan usaha budidaya jamur ?
Jamur di Indonesia.
Data dan informasi perkembangan jamur pangan di Indonesia belum banyak dapat diperoleh, baik tentang besarannya produksi, pemasaran domestik dan pelbagai aspek yang terkait. Gambaran budidaya jamur di Indonesia tercatat :
  • Jamur Merang pertama kali dibudidayakan pada tahun 1935 - 1940. 
  • Jamur Kancing dimulai pada tahun 1968. 
  • Jamur Kuping dimulai pada tahun 1990. 
  • Jamur Tiram dimulai pada tahun 1990. 
  • Jamur Shiitake dimulai pada tahun 1990.
Pengembang jamur di Indonesia dilakukkan oleh 2 pemeran utama yaitu :
  1. Perusahaan besar dengan inventasi disertai penerapan teknologi modern, umumnya budidaya untuk jenis jamur tertentu dengan tujuan eksport.
  2. Para UKM jamur serta para pembudidaya tradisional yang dapat berkembang untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan domestik.
Sejarah Budidaya.
Pada awalnya pemenuhan kebutuhan manusia terhadap jamur konsumsi hanya mengandalkan kemurahan alam. Dengan cara seperti ini, jumlah jamur yang didapat sangat terbatas dan hanya pada musim tertentu bisa diperoleh.
Di Indonesia jamur hanya tumbuh secara alami pada musim hujan. 

Insiatif membudidayakan jamur konsumsi dilakukkan saat kebutuhannya terus meningkat, sedangkan persediaan di alam semakin terbatas.  Berkat pengamatan dan ketelitian mempelajari cara hidupnya, manusia berhasil membudidayakan jamur konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat setiap saat.

Kegiatan pembudidayaan jamur konsumsi menciptakan sebuah pekerjaan baru dibidang pertanian yang selama ini belum dikenal dimasyarakat petani di Indonesia. 
Membudidayakan jamur konsumsi, khususnya jamur kuping, tiram dan jamur merang, mendatangkan keuntungan yang sangat menggiurkan baik dilakukkan dalam skala kecil maupun besar. 
Hal ini tidak terlepas dari tingginya permintaan dan nilai jual ketiga jamur tersebut. Selain itu, budidaya jamur kuping, tiram dan merang memiliki beberapa keuntungan komparatif dibandingkan dengan budidaya tanaman sayur komersil lainnya. Keuntungan itu meliputi aspek ketersediaan bibit, media tanam, lokasi dan luas lahan untuk pembudidayaan, serta harga jual yang tinggi.

PANDUAN UNTUK PEMULA


Usaha Budidaya Jamur - Bagi Pemula

Saran :
Carilah sebanyak mungkin informasi tentang budidaya jamur, baik lewat literatur maupun bertanya pada petani-petani budidaya jamur yang sdh berpengalaman. 

Rancang langkah - langkah kerja baik lokasi / tempat yang akan didirikan usaha budidaya jamur, pengadaan bahan-bahan, tenaga kerja, distribusi penjualan hasil panen jamur maupun distribusi penjualan produksi dan siapkan anggaran untuk biaya promosi atau pengembangan.

Mulailah dari skala yang terkecil sesuai dengan kemampuan, tujuannya adalah pengenalan tata kerja usaha budidaya jamur, bila sudah mengetahui / sudah paham betul baru usaha tersebut dikembangkan, hal ini harus diperhatikan agar anda tidak merasa rugi jika banyak mendapatkan kendala-kendala diluar dugaan kecuali jika anda mempunyai kesabaran dan keyakinan akan usaha budidaya jamur, silahkan saja bila akan dirancang besar-besaran.
Cari tenaga ahli / Konsultan / pembimbingan di dalam proses berdirinya usaha budidaya jamur agar biaya dengan hasil pekerjaan sesuai dengan target / tujuan, silahkan hubungi SUBANDI, HP. 081249912748/0343-6257799, kirim email mimbo.kepoh@gmail.com.
Pilihlah jenis jamur yang mudah untuk dibuat dan mudah dipasarkan atau jamur yang sudah dikenal oleh masyarakat, misalkan jenis jamur tiram putih, jamur kuping dll.

Langkah Pertama
Satu periode awal belajar merawat baglog / media tanam sampai tumbuh dan dipasarkan. Siapkan modal awal ( nilai disini relatif tergantung kapasitas ), kami beri contoh modal awal sekitar sekitar Rp 12.000.000,- untuk digunakan membangun rumah pertumbuhan jamur, 3x6m pembelian baglog / media tanam yg siap tumbuh jamur, peralatan perawatan baglog / media tanam dan biaya operasional.
Bangunlah rumah pertumbuhan jamur dari bahan yg sangat sederhana dan mudah didapat, awet / tahan lama, misalkan ukuran 3 m x 6 m. Order baglog / media tanam yg siap tumbuh jamur dengan jumlah / kapasitas 3.000 baglog pada petani yang sudah teruji kwalitas baglog / media tanamnya, bila berminat hub SUBANDI, di Hp. 081249912748/0343-6257799, kirim email mimbo.kepoh@gmail.com.
Pelajaran yang akan anda dapat adalah tata cara membangun rumah pertumbuhan jamur, tata cara membeli / order baglog yg berkwalitas, menata baglog didalam kumbung, tata cara merawat baglog sampai panen jamur dan membentuk jaringan penjualan hasil panen jamur.

Langkah Kedua
Mulai belajar membuat baglog / media tanam sendiri, siapkan tempat kerja, alat-alat kerja, tenaga kerja dan bahan-bahan. Yang sangat penting didalam persoalan ini adalah masalah pengadaan atau pembelian BIBIT JAMUR YANG BERKWALITAS dan sudah teruji, bila berminat silahkan Hubungi SUBANDI di Hp. 081249912748/0343-6257799, kirim email mimbo.kepoh@gmail.com.
Dengan dikembangkannya usaha budidaya jamur, maka modal pun bertambah, usaha cari modal yang ringan / kalau bisa milik sendiri / bekerja sama dengan pihak yang misi dan visinya sama alasannya tahap disini adalah awal perintisan usaha.

Langkah Selanjutnya
Silahkan anda perbesar usaha budidaya jamur atau anda akan membuka bentuk usaha lainnya yang terkait dengan jamur, misalkan usaha pembuatan makanan dari bahan dasar jamur ( makanan basah atau makanan kering ).

ORDER

Jika Berminat Kontak dengan SUBANDI di No. HP 081249912748 / 0343-6257799 atau kirim email : mimbo.kepoh@gmail.com